Breaking News
recent

Boyke, Anak Bandung Teknisi di Harley-Davidson AS

Oleh: Dedi Suhaeri

Anak Bandung Teknisi di Harley-Davidson AS Dok "PR"
Rd. Boyke P Soerianata (tengah) berfoto bersama dua rekannya di Harley Davidson Motorcycle Company (HDMC) wilayah Northern California. Boyke, menjadi satu-satunya orang Indonesia yang menjabat sebagai PhD in Master Technician di HDMC.***

Pernahkah ketika Anda berada di jalan tiba-tiba terdengar raungan suara khas sepeda motor Harley-Davidson? Bagi kebanyakan makhluk jalanan, begitu mendengar derum HD, mata akan secara otomatis mencari-cari asal suara ”berwibawa” tersebut.
Wibawa Harley-Davidson dipastikan akan menular kepada si penunggangnya yang tentu bukan orang sembarangan. Namun, tahukah Anda, boleh jadi HD yang berseliweran di jalanan, sebelum mengaspal telah mendapat sentuhan orang Bandung bernama Raden Boyke P Soerianata.
Ya, pria kelahiran 1974 ini saat ini menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berkiprah di Harley-Davidson Amerika tepatnya sebagai PhD in Master Technician di Harley-Davidson Company wilayah Northern California. Pria yang dikarunia 3 anak tersebut sudah 10 tahun bergelut dengan dunia otomotif di negeri paman sam tersebut.
”Job desk aku adalah meng-inspect semua aspek dari motor HD dari pabrik di Milwaukee sebelum dijual ke pembeli. Ada sekitar 30 poin inspection termasuk juga test ride sekitar 7 mil. Setelah lolos semua tes itu, baru motor dinyatakan layak dijual,” ujarnya saat berbincang dengan Otokir melalui medsos.
Menurut Boyke, Harley-Davidson Motorcycle Company (HD­MC) biasanya merilis edisi terbaru pada September setiap tahunnya. ”Kalau di luar itu, tugas rutin aku dan my co workers adalah menangani troubleshoot, electrical diagnosis, installed performance part, juga safety inspection,” ujarnya.
Mengenai asal muasal dirinya berkiprah di HDMC, Boyke yang alumnus SMAN 2 Bandung ini menyebutkan, kecintaannya terhadap motor HD telah terpupuk sejak usia SMP dan SMA. ”Kebetulan paman punya Harley tua dan tugas aku adalah mencuci dan mengelap motor itu,” ujarnya.
Dari tugas rutin itulah, kecintaan Boyke terhadap motor HD makin bertambah. ”Bahkan, saya berjanji dalam hati, saya tidak akan punya motor kalau bukan Harley,” ujarnya mengenang.
Untuk mewujudkan keinginan memiliki motor impiannya tersebut, Boyke semula bercita-cita menjadi penerbang di TNI AU. ”Seusai SMA saya mendaftar ke Akabari dan tes demi tes dilalui dengan sukses. Namun, pada akhirnya harus menyerah di pemantauan ujian akhir (pantuhir) yang merupakan ujian paling akhir untuk menjadi taruna Akabri,” ujarnya.
Kegagalan tersebut sempat membuatnya shock dan nyaris putus asa. ”Bahkan, saya satu tahun itu tidak melanjutkan ke kuliah,” ujarnya.
Tahun berikutnya, Boyke mengubah cita-cita dengan hasrat be­kerja di kapal pesiar seperti sang paman yang saat itu pindah ke California dan bekerja di kapal pesiar. ”Melihat jejak paman, saya mendaftar ke sekolah perhotelan di Bandung. Saat sekolah di perhotelan itulah saya dan teman-teman mendirikan kafe di Jalan Lombok dan ternyata sukses. Bahkan, saya dapat pacar gadis Amerika saat menjalani kafe tersebut,” ujarnya.
Terdamparnya Boyke ke Amerika juga karena upayanya me­ngejar sang pacar yang pulang kampung. ”Pas lulus kuliah, saya nekat mengejar pacar saya ke Amerika dan alhamdulillah dite­rima bekerja di Hyat Regency Sacramento. Namun, karena jenjang karier diperkirakan tidak akan berkembang, akhirnya saya banting setir dengan bersekolah lagi ke bidang teknik sepeda mo­tor di sela-sela bekerja di hotel,” ujarnya.
Kuliah pertama Boyke di bidang teknik dijalani di ­Sacramento City College, California dengan jurusan Motorcycle Technology yang kemudian diteruskan di Universal Technical Institute di Arizona dengan mengambil professional automotive industry dan karena kecintaan terhadap motor Harleynya yang tidak pernah padam, akhirnya Boyke bersekolah lagi di Harley-Davidson University di Milwaukee dengan gelar PhD in Master Technician. ”Sebetulnya ada beberapa warga Indonesia yang kuliah di sana, tetapi mereka tidak berkarier di AS sehingga aku menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berkerja di HDMC,” ujar­nya yang juga mengaku akhirnya saat di Amerika itulah dirinya mewujudkan mimpi masa SMA-nya yakni memiliki motor pertama berupa Harley.
Menurut Boyke, di wilayah kerjanya memang keadaan dirinya sangat kontras dengan pekerja lain yang rata-rata berbadan besar dan tinggi. ”Sering mereka bertanya soal nationality aku karena aku sangat berbeda dari rekan kerjaku yang lain yang tinggi besar. Aku selalu menjawab dengan bangga, aku orang Indonesia meski mereka banyak yang tidak tahu di mana itu Indonesia kecuali setelah aku jelaskan dengan kata-kata Bali dan Rajaampat,” ujarnya sambil menampilkan ikon tertawa.
Menurut Boyke, cita-cita selanjutnya adalah menularkan ilmu yang dimilikinya untuk anak-anak muda tanah air khususnya anak muda Bandung. ”Saya bercita-cita kalau sudah penisun di Harley ingin menularkan ilmu yang saya miliki di Bandung.” Oke Braderr, diantosan di Bandung nya.***

No comments:

Powered by Blogger.